1. Planet Bumi
a. Unsur penyusun
Secara struktur, penyusun bumi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut :
1) Kerak bumi (crush) merupakan kulit bumi bagian luar (permukaan bumi). Tebal lapisan kerak bumi mencapai 70 km dan merupakan lapisan batuan yang terdiri dari batu-batuan basa dan masam. Lapisan ini menjadi tempat tinggal bagi seluruh mahluk hidup. Suhu di bagian bawah kerak bumi mencapai 1.100 oC. Lapisan kerak bumi dan bagian di bawahnya hingga kedalaman 100 km dinamakan litosfer.
2) Selimut atau selubung (mantle) merupakan lapisan yang terletak di bawah lapisan kerak bumi. Tabal selimut bumi mencapai 2.900 km dan merupakan lapisan batuan padat. Suhu di bagian bawah selimut bumi mencapai 3.000oC.
3) Inti bumi (core), yang terdiri dari material cair, dengan penyusun utama logam besi (90%), nikel (8%), dan lain-lain yang terdapat pada kedalaman 2900 – 5200 km. Lapisan ini dibedakan menjadi lapisan inti luar dan lapisan inti dalam. Lapisan inti luar tebalnya sekitar 2.000 km dan terdiri atas besi cair yang suhunya mencapai 2.200 oC. Inti dalam merupakan pusat bumi berbentuk bola dengan diameter sekitar 2.700 km. Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi yang suhunya mencapai 4.500 oC.
b. Lapisan
Berdasarkan susunan kimianya, bumi dapat dibagi menjadi empat bagian, yakni:
1) Bagian cair (hidrosfer) yang terdiri dari berbagai bentuk ekosistem perairan. Hidrosfer meliputi samudera, laut, sungai, danau, gletser, salju, air tanah, serta uap air di atmosfer.
2) Bagian padat (lithosfer) yang terdiri dari tanah dan batuan, terdiri dari:
a) Lapisan Sial,
yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam sisilium dan aluminium. Senyawa dalam bentuk SiO2 dan Al2O3 dalam lapisan ini antara lain terdapat batuan sediment, granit, andesit, jenis-jenis batuan metamorf, dan batuan lain yang terdapat di dataran benua. Lapisan Sial disebut juga lapisan kerak bersifat padat dan kaku, berketebalan rata-rata kurang lebih 35 km. Kerak benua dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
· Kerak benua, merupakan benda padat yang terdiri dari batuan beku granit. Pada bagian atasnya dan batuan beku basalt pada bagian bawahnya. Kerak ini yang menempati sebagai benua.
· Kerak samudera, merupakan benda padat yang terdiri dari endapan di laut pada bagian atas, kemudian di bawahnya batuan-batuan vulkanik dan yang paling bawah tersusun batuan beku gabro dan peridotit. Kerak ini menempati sebagai samudera.
b) Lapisan Sima,
yaitu lapisan kulit bumi yang disusun oleh logam-logam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa SiO2 dan MgO. Lapisan ini merupakan berat jenis yang lebih besar daripada Lapisan Sial karena mengandung besi dan magnesium, yaitu mineral veromagnesium dan batuan basalt. Lapisan Sima merupakan bahan yang bersifat elastis dan mempunyai ketebalan rata-rata 65 km.
3) Bagian udara (atmosfer) yang menyelimuti seluruh permukaan bumi
Pada lapisan atmosfer terkandung berbagai macam gas. Berdasarkan volumenya, jenis gas yang paling banyak terkandung berturut-turut adalah nitrogen (N2) sebanyak 78,08%, oksigen (O2) sebanyak 20,95%, argon sebanyak 0,93%, serta karbon dioksida (CO2) sebanyak 0,03%. Berbagai jenis gas lainnya jufga terkandung dalam atmosfer, tetapi dalam konsentrasi yang jauh lebih rendah, misalnya neon (Ne), helium (He), kripton (Kr), hidrogen (H2), xenon (Xe), ozon (O3), metan dan uap air.
Berdasarkan perbedaan suhu vertikal, atmosfer bumi dapat dibagi menjadi lima lapisan, yaitu:
a) Troposfer
Lapisan ini merupakan lapisan yang paling bawah, berada antara permukaan bumi sampai pada ketinggian 8 km pada posisi kutub dan 18 – 19 km pada daerah ekuator.
b) Stratosfer
Merupakan bagian atmosfer yang berada di atas lapisan troposfer sampai pada ketinggian 50 – 60 km, atau lebih tepatnya lapisan ini terletak di antara lapisan troposfer dan ionosfer.
c) Mesosfer
Mesosfer terletak di atas stratosfer pada ketinggian 50 – 70 km. Suhu di lapisan ini akan menurun seiring dengan meningkatnya ketinggian.
d) Termosfer
Berada di atas mesopouse dengan ketinggian sekitar 75 km sampai pada ketinggian sekitar 650 km. Pada lapisan ini, gas-gas akan terionisasi, oleh karenanya lapisan ini sering juda disebut lapisan ionosfer.
4) Bagian yang ditempati oleh berbagai jenis organisme (biosfer).
Biosfer adalah bagian luar dari planet Bumi, mencakup udara, daratan, dan air, yang memungkinkan kehidupan dan proses biotik berlangsung. Meliputi:
a) Tanah ( daratan)
Tanah adalah bagian kerak Bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik. Tanah sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di Bumi karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan air sekaligus sebagi penopang akar. Tanah juga menjadi habitat hidup berbagai mikroorganisme
b) Udara
Udara merujuk kepada campuran gas yang terdapat pada permukaan Bumi. Udara Bumi yang kering mengandungi 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air, karbon dioksida, dan gas-gas lain.
b) Air
Air substansi yang penting bagi kehidupan. Air adalah suatu zat kimia yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di Bumi, tetapi tidak di Planet lain. Air menutupi hampir 71% permukaan Bumi. 1,4 triliun kubik (330 juta mil3) tersedia di Bumi. Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, dan lautan es.
2. 8 Planet Tata Surya
Ribuan astronom yang berkumpul di Praha, Ceko akhirnya memutuskan bahwa Pluto tidak masuk dalam kategori planet pada pertemuan puncak International Astronomical Union (IAU) Kamis (24/8/06). Alasannya, Pluto tidak memiliki orbit yang dominan seperti delapan planet lainnya. Meskipun demikian, benda langit yang dikenal sebagai planet kesembilan selama 76 tahun di Tata Surya Bimasakti (Milky Way) dimasukkan ke dalam klasifikasi baru yang disebut planet kerdil. Selain Pluto, Charon, Xena, dan Ceres juga dimasukkan dalam kategori baru ini.
Definisi yang tegas diperlukan sejak teleskop berteknologi mutakhir berhasil menunjukkan objek-objek langit baru yang berukuran sebanding Pluto. Tanpa batasan yang tegas, jumlah benda-benda langit yang disebut planet di Tata Surya mungkin bisa mencapai 50 atau lebih. Dalam sidang umum IAU, para astronom sepakat bahwa benda langit dapat disebut sebagai planet jika mengorbit bintang namun bukan sebagai bintang yang memancarkan sinar. Selain itu, ukurannya harus cukup besar sehingga memiliki gravitasi yang membuatnya berbentuk bulat dan memiliki orbit yang jelas berbeda dengan objek langit lainnya.
PLANET PLUTO |
Pluto secara otomatis tidak memenuhi syarat ini karena orbitnya yang berbentuk elips tumpang tindih dengan orbit Neptunus. Orbitnya terhadap Matahari juga terlalu melengkung dibandingkan delapan objek yang diklasifikasikan sebagai planet. Dengan keputusan yang ditetapkan IAU ini, referensi mengenai planet-planet di buku teks maupun ensiklopedia harus direvisi. Tata Surya dengan Matahari sebagai pusatnya akan dideskripsikan dengan delapan planet saja. Sementara benda-benda langit lainnya diklasifikasikan tersendiri.
Pluto sendiri, dengan orbit memanjangnya yang aneh, memiliki perilaku lebih mirip objek Sabuk Kuiper dibanding sebuah planet, demikian anggapan beberapa astronom. Orbit Pluto yang berbentuk elips tumpang tindih dengan orbit Neptunus. Orbitnya terhadap Matahari juga terlalu melengkung dibandingkan delapan objek yang diklasifikasikan sebagai planet. Pluto juga berukuran amat kecil, bahkan lebih kecil dari Bulan, sehingga terlalu kecil untuk disebut planet.
Sedangkan planet dalam dan planet luar adalah pengelompokan planet yang didasarkan pada adanya sabuk asteroid. Planet luar dan planet dalam dibatasi oleh sabuk asteroid tersebut.
Berdasarkan dijadikannya lintasan asteroid sebagai pembatas;
a. Planet Dalam,yaitu planet yang orbinya di sebelah dalam lintasan asteroid.Yang tergolong planet dalam adalah Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.
b. Planet Luar,yaitu planet yang orbitnya di sebelah luar lintasan asteroid.Anggota planet luar adalah Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus.
Jadi, pengelompokan planet luar dan planet dalam tidak ada kaitannya dengan ditetapkannya planet menjadi 8 buah.
3. Prediksi Bahwa Alam Semesta Mengalami Kematian
Alam semesta memang akan hancur, hal ini selaras dengan teori dentuman besar, skenario tahapan akhir alam semesta adalah keruntuhan besar. Akan tetapi berdasarkan pengukuran pancaran latar belakang sinar kosmis, penyebaran awan galaksi, penghitungan konstanta Hubble serta indikator lain, diperhitungkan volume materi nampak maupun materi gelap, tidak mencukupi untuk membuat alam semesta kolaps.
Ada tiga gambaran skenario yang dikembangkan para peneliti kosmologi. Yakni jika konstanta alam semesta tetap negatif, alam semesta akan mengalami keruntuhan besar di akhir siklus kehidupannya. Jika konstantanya positif atau tidak mencapai titik kritis, alam semesta akan terus memuai. Disamping itu, ada juga gambaran yang ekstrim. Misalnya saja teori yang dilontarkan Robert Caldwell dari departemen fisika dan astronomi di Darmouth College, AS, serta Marc Kamionkowski dan Nevin Weinberg dari institut teknologi California di Pasadena AS. Beberapa bulan lalu, ketiga pakar astrofisika itu melontarkan skenario yang disebut Big Rip, atau koyakan besar.
Dalam hal ini, energi gelap tetap memainkan peranan utama. Jika energi gelap tidak lagi mengikuti hukum konstanta alam semesta, dan bertindak sebagai materi liar yang dijuluki “Phantom Energy”, maka pemuaian alam semesta tidak berhenti atau konstan, akan tetapi justru dipercepat. Dengan percepatan yang terus meningkat, alam semesta ibaratnya dikoyak sampai menjadi bagian materinya yang terkecil. Kerapatan energi “phantom energy” pada akhir zaman alam semesta, menjadi tidak terbatas. Artinya, tidak ada yang dapat mengelak, semua benda langit, mulai dari galaksi besar sampai atom terkecil akan meledak.
Berdasarkan perhitungan konstanta alam semesta Einstein dan konstanta Hubble, yang saat ini besarnya 70 kilometer per detik dan Megaparsec, masih tersisa waktu 53 milyar tahun sampai tibanya Big Rip. Skenario yang lebih ekstrim dilontarkan astronom Pedro Gonzalez-Diaz dari pusat penelitian alam semesta di Madrid. Ia memperkirakan Big Rip akan terjadi sekitar 22 milyar tahun mendatang. Satu milyar tahun sebelum terjadinya koyakan besar, awan galaksi akan tercerai berai. Tiga bulan sebelum koyakan besar, juga lubang hitam akan tercerai berai.
Tigapuluh menit sebelum koyakan besar, semua benda langit makroskopis akan meledak. Namun pusat persemaian pemusnahan alam semesta belum sepenuhnya mengembang. Baru pada saat limit menjelang koyakan besar, semua inti atom terpecah menjadi partikel elementernya, Proton dan Neutron. Setelah itu semua hukum fisika yang dikenal, mungkin memainkan peranannya. Diperkirakan akan tercipta partikel secara spontan, terbentuknya dimensi ekstra seperti string yang eksotis atau efek gravitasi kuantum.
4. Hubungan Macam-Macam Batuan Di Bumi Dengan Umur Bumi Dan Ketebalan Lapisan Magma.
Bumi kita tersusun dari bermacam – macam batuan salah satunya batuan beku dalam. Batuan beku dalam atau batuan beku terobosan (intrusive) atau plutonik merupakan jenis batuan beku yang terbentuk dibagian dalam bumi dan dapat pula bersifat menerobos batuan sekitarnya yang lebih tua dengannya karena adanya pembekuan magma.
Tempat terbentuknya suatu batuan plutonik yaitu didaerah sekitar selubung atas hingga pada kerak bumi. Pembekuan dari masing-masing magma itu akan mengikuti derajat pembekuannya. Mungkin saja faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan temperatur suatu magma telah terjadi akan tetapi karena faktor kedalaman, pengaruh gradien geotermal, sehingga suatu magma pembekuannya akan terhambat. Pembekuan batuan beku asam, cenderung terjadi pada bagian atas lapisan bumi, sebaliknya pada batuan beku basa dan ultrabasa menempati bagian dalam bumi, namun karena proses penerobosan-penerobosan dan pelelehan magma basa masih dapat menembus lapisan bumi. Hal ini biasanya dalam keadaan magma berdiferensiasi tidak normal oleh adanya tekanan yang terlalu besar dari perut bumi. Mengakibatkan magma basa menerobos lapisan bumi.
5. Terbentuknya Polusi Bumi
Terbentuknya polusi di bumi diakibatkan oleh pengaruh dari perkembangan teknologi manusia, juga karena dari faktor alam. Pencemar dibedakan menjadi dua yaitu, pencemar primer dan pencemar sekunder. Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran. Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pembentukan ozon dalam smog fotokimia adalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.
Belakangan ini pertumbuhan keprihatinan akan efek dari emisi polusi udara dalam konteks global dan hubungannya dengan pemanasan global yg mempengaruhi;
a. Kegiatan manusia
1) Transportasi
2) Industri
3) Pembangkit listrik
4) Pembakaran (perapian, kompor, furnace,[insinerator]dengan berbagai jenis bahan bakar
5) Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti (CFC)
b. Sumber alami
1) Gunung berapi
2) Rawa-rawa
3) Kebakaran hutan
c. Sumber-sumber lain
4) Uap pelarut organic
Jenis-jenis pencemar
d. CFC
e. Hidrokarbon
f. Ozon
h. Partikulat
6. Yang saya ketahui tentang:
a. Planet
2) mempunyai massa yang cukup untuk memiliki gravitasi tersendiri agar dapat mengatasi tekanan rigid body sehingga benda angkasa tersebut mempunyai bentuk kesetimbangan hidrostatik (bentuk hampir bulat);
3) tidak terlalu besar hingga dapat menyebabkan fusi termonuklir terhadap deuterium di intinya; dan,
4) telah "membersihkan lingkungan" (clearing the neighborhood) mengosongkan orbit agar tidak ditempati benda-benda angkasa berukuran cukup besar lainnya selain satelitnya sendiri) di daerah sekitar orbitnya
Berdasarkan definisi di atas, maka dalam sistem Tata Surya terdapat delapan planet:
1) Merkurius
2) Venus
3) Bumi
4) Mars
5) Jupiter
6) Saturnus
7) Uranus
8) Neptunus
Sebelumnya, planet-planet anggota galaksi Bimasakti ada 9, Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter/Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto. Namun, tanggal 26 Agustus 2006, para ilmuwan sepakat untuk mengeluarkan Pluto dari galaksi Bimasakti sehingga jumlah planet pada galaksi Bimasakti jumlahnya ada 8.
b. Meteor
Meteor adalah penampakan jalur jatuhnya meteoroid ke atmosfer bumi, lazim disebut sebagai bintang jatuh. Penampakan tersebut disebabkan oleh panas yang dihasilkan oleh tekanan ram (bukan oleh gesekan, sebagaimana anggapan umum sebelum ini) pada saat meteoroid memasuki atmosfer. Meteor yang sangat terang, lebih terang daripada penampakan Planet Venus, dapat disebut sebagai bolide.
Jika suatu meteoroid tidak habis terbakar dalam perjalanannya di atmosfer dan mencapai permukaan bumi, benda yang dihasilkan disebut meteorit. Meteor yang menabrak bumi atau objek lain dapat membentuk impact crater.
c. Lapisan hidrosfer
Hidrosfer adalah lapisan air yang ada di permukaan bumi. Kata hidrosfer berasal dari kata hidros yang berarti air dan sphere yang berarti lapisan. Hidrosfer di permukaan bumi meliputi danau, sungai, laut, lautan, salju atau gletser, air tanah dan uap air yang terdapat di lapisan udara.
Air di bumi memiliki jumlah tetap dan senantiasa bergerak dalam suatu lingkaran peredaran yang disebut siklus hidrologi, siklus air, atau daur hidrologi. Siklus ini terjadi akibat pengaruh matahari.
Siklus ini dibedakan menjadi 3 macam, yaitu sebagai berikut.
1) siklus kecil, yaitu air laut menguap, mengalami kondensasi menjadi awan dan hujan, lalu jatuh ke laut.
2) siklus sedang, yaitu air laut menguap, mengalami kondensasi dan dibawa angin, membentuk awan di atas daratan, jatuh sebagai hujan, lalu masuk ke tanah, selokan, tanah, sungai, dan ke laut lagi.
3) siklus besar, yaitu air laut menguap menjadi gas, lalu membeniuk kristal-kristal es di atas laut, dibawa angin ke daratan (pegunungan tinggi), jatuh sebagai salju, membentuk gletser ( lapisan es yang mencair), masuk ke sungai, lalu kembali ke laut.
Hidrosfer meliputi samudera, laut, sungai, danau, gletser, salju, air tanah, serta uap air di atmosfer.
1) Samudera dan laut
Samudera-samudera dan laut-laut menempati 71% permukaan bumi. Bila di lihat dari luar bumi, terlihat seperti bulatan air. Tubir samudera yang paling dalam 10 km, dengan rata-ratanya 4 km. Bila semua air ini diratakan di permukaan bumi dapat mencapai dalamnya 2,84 km.
Pada dasarnya yang dimaksud dengan laut adalah masa air asin yang menggenangi sebagian besar permukaan bumi. Secara langsung maupun tidak, laut sangat berpengaruh terhadap kehidupan di permukaan bumi.
2) Sungai
Sungai adalah aliran air tawar melalui suatu saluran menuju laut, danau dan atau sungai lain yang lebih besar. Air sungai dapat berasal dari gletser (es), danau yang meluap atau mata air pegunungan. Dalam perjalanannya, aliran air sungai mempunyai tiga aktivitas, ayitu melakukan erosi, transportasi dan sedimentasi.
3) Danau
Danau adalah masa air dalam jumlah besar yang berada dalam satu cekungan atau basin diwilayah daratan. Berdasarkan proses terjadinya, danau terbagi menjadi :
a) Danau alam; terbentuk secara alami tanpa campur tangan manusia.
b) Danau buatan (waduk) yang merupakan buatan manusia untuk keperluan tertentu. Misalnya waduk Jatiluhur dan Saguliang di Jawa Barat. Waduk ini antara lain manfaatkan untuk pembangkit listrik, pengairan lahan pertanian, pengendali banjir, rekreasi dan budidaya ikan.
4) Rawa
Rawa adalah tanah rendah yang selalu tergenang air karena tidak ada pelepasan air (drainase). Oleh karena itu, air rawa bersifat asam. Berdasarkan sifatnya, rawa dapat dibedakan menjadi :
a) Rawa air asin, yaitu rawa yang terdapat di daerah pantai.
b) Rawa air payau, yang terdapat di sekitar muara air sungai di dekat laut.
c) Rawa air tawar, yang terdapat di sekitar sungai-sungai besar.
5) Air Tanah
Merupakan air yang terdapat di lapisan tanah di bawah permukaan bumi, berasal ari air hujan yang meresap ke dalam tanah. Semakin banyak air hujan yang meresap ke dalam tanah, semkain banyak pula air yang tersimpan di dalam tanah. Secara umum air tanah dibedakan menjadi dua, yaitu :
a) Air tanah dangkal, yang terdapat di atas lapisan batuan kedap air.
b) Air tanah dalam, yang terletak di antara dua lapisan batuan kedap air.
Air tanah dapat juga keluar ke permukaan bumi dalam bentuk sumber air panas yang disebut geyser. Geyser merupakan sumber air panas yang erat hubungannya dengan aktivitas vulkanisme.
d. Lapisan atmosfer
Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet, termasuk bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa. Di bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan bumi. Atmosfer tersusun atas beberapa lapisan, yang dinamai menurut fenomena yang terjadi di lapisan tersebut. Transisi antara lapisan yang satu dengan yang lain berlangsung bertahap.
Atmosfer Bumi melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi sinar ultraviolet dari matahari dan mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan malam. 75% dari atmosfer ada dalam 11 km dari permukaan planet.
Atmosfer bumi dibagi menjadi:
1) Troposfer
Lapisan ini berada pada level yang terendah, campuran gasnya paling ideal untuk menopang kehidupan di bumi. Dalam lapisan ini kehidupan terlindung dari sengatan radiasi yang dipancarkan oleh benda-benda langit lain. Dibandingkan dengan lapisan atmosfer yang lain, lapisan ini adalah yang paling tipis (kurang lebih 15 kilometer dari permukaan tanah). Dalam lapisan ini, hampir semua jenis cuaca, perubahan suhu yang mendadak, angin tekanan dan kelembaban yang kita rasakan sehari-hari berlangsung.
Biasanya, jika ketinggian bertambah, suhu udara akan berkurang secara tunak (steady), dari sekitar 17℃ sampai -52℃.
Diantara stratosfer dan troposfer terdapat lapisan yang disebut lapisan Tropopouse.
2) Stratosfer
Perubahan secara bertahap dari troposfer ke stratosfer dimulai dari ketinggian sekitar 11 km. Suhu di lapisan stratosfer yang paling bawah relatif stabil dan sangat dingin yaitu - 70oF atau sekitar - 57oC. Pada lapisan ini angin yang sangat kencang terjadi dengan pola aliran yang tertentu. Disini juga tempat terbangnya pesawat.
Dari bagian tengah stratosfer keatas, pola suhunya berubah menjadi semakin bertambah semakin naik, karena bertambahnya lapisan dengan konsentrasi ozon yang bertambah. Lapisan ozon ini menyerap radiasi sinar ultra ungu. Suhu pada lapisan ini bisa mencapai sekitar 18oC pada ketinggian sekitar 40 km. Lapisan stratopause memisahkan stratosfer dengan lapisan berikutnya.
3) Mesosfer
Kurang lebih 25 mil atau 40km diatas permukaan bumi terdapat lapisan transisi menuju lapisan mesosfer. Pada lapisan ini, suhu kembali turun ketika ketinggian bertambah, sampai menjadi sekitar - 143oC di dekat bagian atas dari lapisan ini, yaitu kurang lebih 81 km diatas permukaan bumi. Suhu serendah ini memungkinkan terjadi awan noctilucent, yang terbentuk dari kristal es.
4) Termosfer
Transisi dari mesosfer ke termosfer dimulai pada ketinggian sekitar 81 km. Dinamai termosfer karena terjadi kenaikan temperatur yang cukup tinggi pada lapisan ini yaitu sekitar 1982oC. Perubahan ini terjadi karena serapan radiasi sinar ultra ungu. Fenomena aurora yang dikenal juga dengan cahaya utara atau cahaya selatan terjadi disini.
Atmosfer tersusun oleh:
· Nitrogen ( )
· Oksigen ( )
· Argon ( )
· Air ( )
· Ozon ( )
· Karbondioksida ( )
e. Satelit
Satelit adalah benda yang mengorbit benda lain dengan periode revolusi dan rotasi tertentu. Ada dua jenis satelit yakni satelit alam dan satelit buatan.
1) Satelit alam
Satelit alami adalah benda-benda luar angkasa bukan buatan manusia yang mengorbit sebuah planet atau benda lain yang lebih besar daripada dirinya, seperti misalnya Bulan adalah satelit alami Bumi. Bumi sendiri sebenarnya merupakan satelit alami Matahari. 5 Satelit alami terbesar yang pernah ditemukan manusia adalah: Ganymede (Jupiter), Titan (Saturnus), Callisto (Jupiter), Io (Jupiter), serta Bulan (Bumi).
2) Satelit buatan
Satelit buatan adalah benda buatan manusia yang beredar mengelilingi benda lain misalnya satelit Palapa yang mengelilingi Bumi.
Satelit buatan manusia pertama adalah Sputnik 1, diluncurkan oleh Soviet pada tanggal 4 Oktober 1957.
Satelit buatan manusia terbesar pada saat ini yang mengorbit bumi adalah Station Angkasa Interasional (International Space Station).
Jenis satelit buatan:
a) Satelit astronomi adalah satelit yang digunakan untuk mengamati planet, galaksi, dan objek angkasa lainnya yang jauh.
b) Satelit komunikasi adalah satelit buatan yang dipasang di angkasa dengan tujuan telekomunikasi menggunakan radio pada frekuensi gelombang mikro.
c) Satelit pengamat Bumi adalah satelit yang dirancang khusus untuk mengamati Bumi dari orbit, seperti satelit reconnaissance tetapi ditujukan untuk penggunaan non-militer seperti pengamatan lingkungan, meteorologi, pembuatan peta, dll.
d) Satelit navigasi adalah satelit yang menggunakan sinyal radio yang disalurkan ke penerima di permukaan tanah untuk menentukan lokasi sebuah titik dipermukaan bumi.
e) Satelit mata-mata adalah satelit pengamat Bumi atau satelit komunikasi yang digunakan untuk tujuan militer atau mata-mata.
f) Satelit tenaga surya adalah satelit yang diusulkan dibuat di orbit Bumi tinggi yang menggunakan transmisi tenaga gelombang mikro untuk menyorotkan tenaga surya kepada antena sangat besar di Bumi yang dpaat digunakan untuk menggantikan sumber tenaga konvensional.
g) Stasiun angkasa adalah struktur buatan manusia yang dirancang sebagai tempat tinggal manusia di luar angkasa.
f. Bintang
Bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahaya. Terdapat bintang semu dan bintang nyata. Bintang semu adalah bintang yang tidak menghasilkan cahaya sendiri, tetapi memantulkan cahaya yang diterima dari bintang lain. Bintang nyata adalah bintang yang menghasilkan cahaya sendiri. Secara umum sebutan bintang adalah objek luar angkasa yang menghasilkan cahaya sendiri (bintang nyata).
Bintang terdekat dengan Bumi adalah Matahari pada jarak sekitar 149,680,000 kilometer, diikuti oleh Proxima Centauri dalam rasi bintang Centaurus berjarak sekitar empat tahun cahaya.
2 komentar:
wa suka sama blog lo sob..
Artikelnya mendidik dan menarik :)
Posting Komentar